SOKOGURU, PASURUAN – Kabar membanggakan kembali datang dari dunia ekspor Indonesia! Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) melepas ekspor perdana 128 ton produk L-Tryptophan senilai USD 900 ribu atau sekitar Rp15 miliar ke Tiongkok.
Pelepasan ekspor perdana produk asam amino L-Tryptophan dari pabrik PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 3 Juni 2025.
Ekspor ini bukan hanya sekadar pengiriman barang biasa, melainkan bagian dari ekspor berkelanjutan yang telah berlangsung sejak 2010, dengan total volume mencapai 350 ribu ton dan nilai mencapai Rp40 triliun!
Baca juga: UMKM Surabaya Tembus Pasar Timur Tengah! Ekspor Sepatu ke Kuwait Capai Rp618 Juta
“Ekspor L-Tryptophan ini menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia,” ungkap Mendag Budi Santoso penuh apresiasi.
Apa Itu L-Tryptophan dan Kenapa Dunia Membutuhkannya?
L-Tryptophan adalah asam amino esensial yang sangat dibutuhkan industri pakan ternak.
Bahan ini digunakan sebagai zat aditif (feed additive) untuk unggas, sapi, dan hewan ternak lainnya.
Selain membantu pembentukan protein, zat ini juga berperan penting untuk:
* Menekan stres dan agresivitas hewan
* Meningkatkan daya tahan tubuh
* Meningkatkan kualitas dan produktivitas daging
Ekspor Strategis dan Reputasi Global
Selama lima tahun terakhir (2020—2024), ekspor L-Tryptophan Indonesia tumbuh rata-rata 15,84% per tahun.
Pada 2024 saja, ekspor produk ini mencapai USD 259 juta, di mana 61,7% diekspor ke Tiongkok.
Baca juga: BSI Resmikan 2 Desa Perikanan di Makassar, Landak Laut Jadi Komoditas Ekspor ke Jepang!
Indonesia kini menempati peringkat ke-12 pemasok L-Tryptophan dunia, bersaing dengan negara maju seperti Jerman, Spanyol, dan Belanda.
“Produk kami telah menjangkau lebih dari 90 negara. Ini hasil dari komitmen kami pada kualitas, standar global, dan kepatuhan terhadap regulasi internasional,” jelas Imam Nachrowi, Direktur Administrasi PT CJI.
Bioteknologi Indonesia Menembus Pasar Dunia
Tak hanya L-Tryptophan, PT CJI juga memproduksi polihidroksi alkanoat (PHA), atau yang dikenal sebagai bioplastik ramah lingkungan, yang juga telah diekspor ke berbagai negara.
Baca juga: 27 Ton Ikan Layur Diekspor ke China, Menteri UMKM Resmikan Holding Klaster Perikanan!
Selain melepas ekspor, Mendag Busan juga meninjau langsung fasilitas produksi canggih milik PT CJI dan memberikan dukungan terhadap program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang membantu perusahaan memperoleh bahan baku dari luar negeri secara efisien.
“KITE adalah kebijakan strategis untuk memperkuat daya saing ekspor Indonesia. Kita ingin produk bernilai tambah dari Indonesia bisa mendominasi pasar global,” tambah Mendag.
Ekspor L-Tryptophan ke Tiongkok kali ini bukan hanya pengiriman barang biasa, melainkan simbol kekuatan baru Indonesia dalam industri bioteknologi global.
Dengan dukungan pemerintah, inovasi industri, dan kualitas produk, Indonesia siap melesat sebagai pemain utama dalam rantai pasok pakan dan aditif global. (*)